+62 (0717) 422145
Link Penting UBB

Artikel Feature UBB

Universitas Bangka Belitung's Feature
05 November 2008 | 19:07:39 WIB


Ramai-Ramai Meraih Beasiswa (Presentasi Beasiswa Ke Luar Negeri)


"Sebuah terobosan !," begitu kira-kira pesan singkat yang saya terima dari seorang teman saya setelah selesainya acara "Pengenalan Program Beasiswa dan Studi di Luar Negeri " di Panti Wanka pada Selasa [21/10] seminggu lalu. Acara yang tergolong langka sebab mengetengahkan empat pembicara dari perwakilan universitas-universitas di luar negeri yakni Amerika, Australia, Inggris dan Belanda dalam sebuah kesempatan di hari yang sama. Tak mudah mengundang mereka untuk datang ke Bangka Belitung.

Diawali presentasi dari Amerika, Piet Hendrardjo sebagai wakil American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF) menjelaskan program beasiswa FULLBRIGHT yang dipandu oleh Ibrahim, dosen FHIS. Selanjutnya perwakilan dari Netherland Education Support Office (NESO), Wiwin Erikawati memperkenalkan program beasiswa STUNED dan The Netherland Fellowship Programmes (NFP) 2009 dengan dipandu oleh A.Wahyu CP, yang juga alumni sebuah universitas di Belanda.

Pada sesi berikutnya, wakil dari Indonesia-Britain Education Center (IBEC), Satyadhi Hendra mempresentasikan program beasiswa di universitas-universitas di Inggris, dan terakhir Siska Wiliyhana dari Department of Education, Employment and Workplace Relation (DEEWR) Australian Embassy yang diwakilkan kepada Australian Education Center (AEC) mensosialisasikan program beasiswa di universitas yang ada di Australia seperti Australian Development Scholarship, Vocational Education and Training Awards, Postgraduate & Postdoctoral Awards, dan Executive Awards. Dua pembicara terakhir dipandu oleh R.Priyoko Prayitnoadi yang juga ketua UPT Bahasa UBB.

Acara yang dikoordinir oleh UPT Bahasa UBB tersebut ternyata sangat informatif. Masing-masing perwakilan memberikan sejumlah persyaratan yang sesungguhnya tidak terlampau sulit. Karena pada dasarnya ini adalah pengenalan beasiswa. Bahkan NESO, perwakilan dari Belanda menyampaikan sejumlah kemudahan untuk memperoleh beasiswa, yakni dengan diutamakannya kandidat wanita dan luar jawa. Selain itu kemampuan bahasa inggris [TOEFL} ditargetkan pada score minimal 45o_score yang cukup rendah dibandingkan syarat yang sama dengan ketiga perwakilan lain. Sebab, harus diakui kesulitan selama ini memang terletak pada kemampuan berbahasa asing tersebut. Selain itu para perwakilan juga memberikan referensi semacam web site, brosur, dan media lainya sehingga mereka yang berminat dapat mengakses dan mencari info dengan lebih mudah.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor I Bidang Akademik I Made Andik Setiawan mengatakan bahwa program beasiswa menjadi salah satu pilihan yang baik untuk dapat meningkatkan kemampuan akademis dosen, selain untuk menaikkan grade strata mereka. "Program beasiswa juga dapat menambah pengalaman luar biasa yang dapat membawa perubahan signifikan terhadap pribadi maupun institusi dalam menjawab tantangan kedepan," jelasnya.


Pembukaan Oleh Warek I Bidang Akademik UBB - I Made Andik Setiawan
Pembukaan Oleh Warek I Bidang Akademik UBB - I Made Andik Setiawan


presentasi beasiswa dari NESO
presentasi beasiswa dari NESO


presentasi beasiswa dari IBEC
presentasi beasiswa dari IBEC


presentasi beasiswa dari AEC
presentasi beasiswa dari AEC


Pemberian Cinderamata UBB kepada Perwakilan dari Fullbright
Pemberian Cinderamata UBB kepada Perwakilan dari Fullbright


Pemberian Cinderamata UBB kepada Perwakilan dari NESO
Pemberian Cinderamata UBB kepada Perwakilan dari NESO


Pemberian Cinderamata UBB kepada Perwakilan dari IBEC
Pemberian Cinderamata UBB kepada Perwakilan dari IBEC


Pemberian Cinderamata UBB kepada Perwakilan dari AEC
Pemberian Cinderamata UBB kepada Perwakilan dari AEC



Meskipun peserta seminar "Pengenalan Program Beasiswa dan Studi di Luar Negeri" berjumlah 40-an orang dari rencana peserta 200 dosen dan staf serta mahasiswa, namun tidak mengurangi minat peserta serta manfaat dari acara tersebut pada masa mendatang. Acara yang memang terbilang baru di UBB dan di Provinsi Bangka Belitung. Tidak menutup kemungkinan keempat perwakilan tersebut akan kembali lagi.

Dalam diskusi penulis dengan mereka baik pada saat istirahat siang maupun pada saat acara makan malam bersama para alumni Australia atas undangan resmi Atase Pendidikan Kedubes Australia, di Hotel Centrum, dikatakan bahwa mereka akan mengagendakan kedatangan mereka secara berkala dan dengan cakupan peserta yang lebih luas. Sebuah terobosan memang !.

Mereka yang mengaku baru pertama kali ke Pangkalpinang juga menjelaskan bahwa kesempatan beasiswa khususnya dari luar negeri untuk melanjutkan studi ini sebenarnya cukup banyak ditawarkan dari tahun ke tahun. Belum lagi beasiswa dari negara lain yang belum sempat diundang atau yang berhalangan hadir seperti dari Deutscher Akademischer Austauch Dienst (DAAD) Jerman dan lainnya. Namun sayangnya banyaknya tawaran ini belum diimbangi dengan banyaknya pelamar/peminat beasiswa tersebut. Hal ini dikarenakan sosialisasi yang kurang gencar dan kemampuan bahasa Inggris yang belum memenuhi syarat.

Keindahan bumi serumpun sebalai mungkin menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka, seusai acara Satyadhi Hendra yang ditemani oleh owner IBEC Udaya Halim ternyata memilih melanjutkan tinggal di Bangka lebih lama yaitu dua hari di Hotel Parai Sungailiat untuk menikmati keindahan alam sekaligus menjajaki kemungkinan pembukaan perwakilan IBEC di Bangka Belitung. Lain halnya dengan IBEC, perwakilan AMINEF, AEC dan NESO harus segera kembali ke Jakarta untuk tugas berikutnya, sebelumnya Wiwin Erikawati dari NESO sempat berkunjung ke Polman Timah UBB untuk bertemu beberapa dosen yang pernah dibantu pengurusan program short course di Belanda beberapa tahun lalu.

Sebagai gambaran, di UBB, alumni beasiswa Inggris ada satu orang, Belanda ada 3 orang dan Australia ada 6 orang, Malaysia 1 orang, sementara yang masih kuliah di Malaysia ada 2 orang, Australia ada 1 orang. Karenanya , dengan acara ini diharapkan lebih memacu inovasi civitas akademika UBB untuk terus mensosialisasikan program, sekaligus berupaya melatih kemampuan berbahasa Inggris.

Semoga ditahun mendatang akan banyak dosen yang akan melanjutkan pendidikan S2 dan S3 nya di luar negeri yang tidak bukan adalah ikut membantu pengembangan diri dan proses internasionalisasi atmosfer di UBB untuk menjadikan UBB sebagai The World Class University. Amin. - R.Priyoko P -

Source : UPT Bahasa UBB
Photographer : Iksander UBB Press

Feature UBB

Berita UBB

UBB Perspectives